Pihak Istana Kepresidenan merespons sindiran Nawawi Pomolango Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut Joko Widodo Presiden lebih mudah bertemu organisasi kemasyarakatan (Ormas), ketimbang Pimpinan KPK.
Ari Dwipayana Koordinator Staf Khusus Presiden mengatakan, koordinasi urusan pencegahan dan pemberantasan korupsi antara Pemerintah dengan KPK selama ini berjalan baik.
Dalam keterangannya, hari ini, Senin (17/9/2024), di Jakarta, dia mengklaim Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sudah melakukan koordinasi intens dengan komisi antirasuah.
Menurutnya, Jokowi Presiden selalu terbuka dan siap bertemu siapa saja, termasuk Pimpinan KPK.
Tapi, Presiden ingin menghormati dan menjaga muruah KPK sebagai institusi yang independen.
“Prinsipnya, Bapak Presiden terbuka untuk bertemu dengan siapa saja, termasuk Pimpinan KPK. Tapi, Presiden juga ingin menghormati dan menjaga muruah KPK sebagai institusi yang independen,” ujarnya.
Ari menambahkan, Presiden tidak mau publik menganggap pertemuan dengan Pimpinan KPK sebagai upaya intervensi suatu kasus korupsi.
Sebelumnya, Nawawi Pomolango mengungkapkan, Pimpinan KPK susah bertemu dengan Jokowi Presiden. Hal itu disinyalir sebagai salah satu faktor yang membuat koordinasi tidak berjalan.
Selama lima tahun menjabat, Nawawi bilang Pimpinan KPK tidak pernah berbicara empat mata membahas KPK dengan Jokowi.
Mantan hakim kerier itu menyebut, Pimpinan KPK periode 2019-2024 cuma sekali bertemu Jokowi Presiden pada momen Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia).
Dia berharap, Hadi Tjahjanto Menko Polhukam bisa menjadi jembatan pertemuan Pimpinan KPK dengan Presiden. (rid/ham)